Hungry Ghost

Everyday brings a choice, to practice stress or to practice peace. Seandainya saja hypothalamus bisa kuajak bicara, mungkin saja hari ini terasa lebih baik. Pasti kuajak minum teh sambil kubawa buku harianku mencatat apa yang dia khawatirkan hari ini. Bagaimana bisa ia tega membiarkanku tidur sangat larut hanya karena takut. Semakin hari semakin banyak, semakin tak sanggup amygdalaku menahan gerbang untuk mencegah “hantu-hantu” itu masuk. Terus-menerus berjaga, terus menerus bekerja. Aku benar-benar lelah. Memejamkan mata hanya akan membuat lukaku terasa nyata. Bersujud hanya membuat lututku semakin sakit. Semua ini, karena aku salah memberi makan “mereka”. Apa yang kumakan dan melekat di tubuhku, hanya membuatnya semakin haus dan menolak berjalan bersama. If ever, I only talked about solve my thirsty not about how hard to did that. I ate my feelings, and it did not taste delicious. Maybe..the solution is…fasting. Aku tidak perlu mendorongnya, aku hanya perlu membuatnya keluar dengan sukarela, dań selamanya.

Posted in Uncategorized

Leave a comment