Let’s enjoy Ramadhan

Hi there,

Akhirnya memang harus Ramadhan di rantau :). But it’s okay, new experience, right? new people and place may surprise you..so, semangat dong!.

Hari pertama tarawih pas Sydney lagi ada storm, jadi nggak berani keluar rumah karena banyak pohon-pohon tumbang. Sirene berbunyi dari pagi sampai malam..listrik sempat padam nyala tapi all is good. Disini warning systemnya juga baik, jadi sebelum ada cuaca buruk gini kita sudah diannounce sebelumnya, dengan perkiraan waktu bencana yang sangat jelas, jadi semua rencana juga lebih enak di reschedule.

Leganya, karena masuk puasa, semua kuliah sudah kelar. Semua assignment sudah kelar..tinggal belajar untuk final exam 2 minggu lagi. Ini kebetulan yang patut disyukuri banget, karena ada beberapa fakultas yang masih ada assignment yang due datenya berdekatan dengan exam. Semoga bisa lebih focus belajar, ibadah, dan lancar untuk examnya nanti.

Kemarin Alhamdulillah sempet ngikut salah satu pengajian muslimah disini. Materinya menarik dan inspiratif dan sangat relate dengan salah satu jurnal yang aku baca, yg relate to developmental experience, The Power of Small Wins dari Steven J. Kramer.

Berangkat dari pertanyaan besar tentang sudahkah kita menjadi muslim yang jauh lebih baik setelah melewati puluhan Ramadhan? or have we ever notice? Seperti halnya performance di kantor yang butuh progress checklist, ibadah kita juga perlu itu. Dan seperti semua usaha untuk membuat tujuan bias tercapai, kita membutuhkan rencana. A detailed plan yang harus clearly stated, misal, Ramadhan ini kita ingin nambah ibadah Sunnah, khatam Al Qur’an, atau being more generous person.  Yang mencapainya harus didukung “resources”, “timeline”, “ideas/strategy” —) istilah manajemennya yang biasa disebut catalyst, yang berarti itu kesehatan fisik kita untuk puasa dan strategi memaksimalkan Ramadhan sebagai bulan Qur’an, ibadah Sunnah dan sedekah.

Meanwhile, kita harus bisa setting “positive climate” atau environment yang mendukung untuk tenang beribadah–) istilahnya nourisher. Memahami apa aja yang bisa slow down progress ibadah itu (inhibitor), mulai dari nafsu, kecenderungan buat procrastinating, pengaruh dari teman yang menghambar ibadah, nggak disiplin sama timeline. Dan tentu menghilangkan semua toxin (hal-hal berbau maksiat) yang bisa menjauhkan kita sama sekali dari tujuan ibadah.

th1R92I4Q5

(masjid Auburn Gallipoli Sydney)

Big effort ya? tapi seperti halnya developmental experiences yang menjadikan seorang manusia menjadi better person and better leader, plan dalam mempersiapkan Ramadhan dan berdisiplin menjalankan rencana itu, akan menjadikan kita better moslem. Esensi dari mengapa kita diberi waktu untuk berjumpa dengan bulan suci ini. Semoga saya, kita semua bisa menjalankannya..aamiiin

Happy Ramadhan, all 🙂

 

 

 

Posted in Uncategorized

2 thoughts on “Let’s enjoy Ramadhan

Leave a comment